Desa Jengglong adalah sebuah desa yang terletak di Kelurahan Waru, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Sebelumnya desa tersebut sangat tentram dan nyaman bagi para warga yang tinggal di daerah tersebut. Namun sejak ada sekelompok orang asing yang datang ke daerah tersebut suasana mulai berganti. Hingga membuat para warga gelisah.
Menurut salah seorang warga di desa tersebut zaman dahulu ada sekelompok orang yang berasal dari Negara Belanda datang ke daerah tersebut. Mereka datang dengan tujuan ingin lewat dan sekaligus untuk menguasai daerah tersebut.
Sehingga membuat para warga menjadi takut dan gelisah. Lalu para warga yang tinggal di daerah tersebut berinisiatif untuk membuat lubangan-lubangan untuk orang-orang Belanda itu atau istilah Jawanya “JEGLONGAN” supaya orang-orang tersebut tidak bisa lewat dan jatuh ke dalam lubangan yang di siapkan para warga tadi.
Karena tidak bisa lewat maka orang-orang Belanda itu memutuskan untuk tinggal sementara di rumah salah seorang warga yang bertempat tinggal di ujung jalan. Rumah warga itu dijadikan sebagai markas yang dulu di kenal dengan nama “HEIHO”.
Para Heiho tentu tetap berusaha untuk melawan para warga di daerah tersebut dengan mengadakan serangan terhadap para warga. Dalam peristiwa tersebut saat itu ada 3(tiga) orang warga yang meninggal karena tertembak oleh Heiho.
Untuk itu para warga mengadakan Tegah Desa yang diadakan setiap Minggu Pon, jika tidak pada hari tersebut maka desa tersebut akan geger atau terjadi suatu peristiwa yang membuat mereka ketakutan. Hingga sekarang Tegas Desa itu masih tetap dilakukan. Maka dari itu terjadilah Desa “JENGGLONG” yang berasal dari kata jeglongan atau lubangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar